Tugas fonologi organ tubuh yang mengeluarkan bunyi
TUGAS INDIVIDU
1.Jelaskan maksud dari kata-kata berikut dengan disertai contoh:
Fonem
Alofon
Grafem
Fonetik
Fonemik
Vokal
Konsonan
Diftong
Klaster
2.Sebutkan alat-alat ucap fonetik artikulatoris berikut!
3.Jelaskan alat-alat bicara berikut ini menghasilkan huruf apa saja?
Fonem
Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya. Dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring: /.../.
/p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan arti.
Contoh:
pola — /pola/ : bola — /bola/
parang — /paraŋ/ : barang — /baraŋ/
peras — /pɘras/ : beras — /bɘras/
Alofon
Alofon adalah pembedaan realisasi pelafazanfonem karena posisi yang berbeda dalam kata.
Contoh:
Misalkan fonem /b/ dalam bahasa Indonesia dilafazkan pada posisi awal ("besar") dan tengah ("kabel") berbeda dengan fonem ini pada posisi akhir ("jawab").
Grafem
Grafem (bahasa Yunani: γράφω, gráphō, "menulis") adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara.
Contoh:
grafem antara lain adalah huruf alfabet, aksara Tionghoa, angka, tanda baca, serta simbol dari sistem penulisan lain. Satu grafem dapat dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan yang memetakan beberapa grafem untuk satu fonem (misalnya grafem <n> dan <g> untuk fonem /ŋ/) atau sebaliknya, satu grafem untuk beberapa fonem (misalnya grafem <e> untuk fonem /e/ dan /ə/).
Fonetik
Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (langue).[1] Ilmu fonetik meyelidiki bunyi dari sudut pandang tuturan atau ujaran (parole).[1] Di sisi lain fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan mempelajari sistem fonetikaBersuara dapat berarti proses artikulatoris di mana pita suara bergetar. Dalam tingkat artikulastoris, suatu bunyi yang bersuara adalah bunyi yang terjadi karena getaran pita suara, sedangkan bunyi nirsuara tidak demikian.
Dalam komunikasi tertulis (tulisan), suatu perbedaan antara bunyi bersuara dan nirsuara dapat dilambangkan dengan huruf, entah sebagai alfabet atau abjad (satu lambang untuk satu fonem), atau silabis (satu lambang untuk satu suku kata). Dalam alfabet maupun abjad, bunyi bersuara dan nirsuara juga dapat dilambangkan dengan dwihuruf (digraf), contoh dalam bahasa Inggris pressure dan pleasure, di mana huruf s melambangkan konsonan pasca-alveolar (pertemuan lidah dengan pangkal gusi) bersuara, sedangkan dwihuruf ss melambangka konsonan pasca-alveolar nirsuara. Kadangkala, satu dwihuruf dapat melambangkan dua fonem bersuara dan nirsuara sekaligus, contohnya th dalam bahasa Inggris.
Contoh perbedaan bunyi bersuara dan nirsuara
Letak artikulasi
Bahasa
Penyuaraan
Bersuara
Nirsuara
Bibir atas dan bawah
Indonesia
Bakar
Pakar
Bibir dengan gigi atas
Inggris
Van
Fan
Gigi dengan ujung lidah
Inggris
Thy
Thigh
Pangkal gigi dengan ujung lidah
Inggris
Zip
Sip
Lidah dengan langit-langit lembut
Indonesia
Gas
Kas
Fonemik
Fonemik adalah ilmu yang mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Pada dasarnya, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
Contoh:
b
a
b
i
‘binatang berkaki empat’
↓
↓
p
a
p
i
sebutan lain untuk ayah
Pada contoh di atas, kata babi memiliki dua konsonan [b] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata papi memiliki konsonan [p] sebagai awal suku kata pertama dan keduanya. Selain kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan bunyi [b] dan [p] pada posisi/urutan yang sama dapat mengubah makna kata, inilah yang dikaji oleh fonemik.
Vokal`
Vokal atau huruf hidup (dalam fonetik) adalah suara di dalam bahasa lisan yang dicirikhaskan dengan pita suara yang terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul di atas glotis. Vokal kontras dengan konsonan yang dicirikhaskan dengan penutupan satu atau lebih titik artikulasi di sepanjang rongga suara.Sebuah vokal dipandang sebagai silabik. Suara yang terbuka yang mirip dengan vokal, tetapi tidak silabik disebut semivokal.
Posisi lidah untuk ucapan vokal
Vokal membentuk inti atau puncak dari suku kata di dalam semua bahasa, di mana konsonan membentuk awal suku kata dan (di bahasa yang mempunyainya) akhir suku kata. Namun, beberapa bahasa memperbolehkan suara yang lain menjadi inti dari suku kata,
contoh:
silabik di dalam kata Bahasa Inggristable [te.bl]`
` (meja) atau r di dalam kata Bahasa Serbiavrba [vr.ba] (jerungkau).
Huruf vokal dalam bahasa Indonesia: a, e, i, o, dan u
Konsonan
Konsonan atau huruf mati adalah fonem yang bukan vokal dan dengan kata lain direalisasikan dengan obstruksi. Jadi aliran udara yang melewati mulut dihambat pada tempat-tempat artikulasi.
Contoh:
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Konsonan
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
b
bahasa
sebut
adab
c
cakap
kaca
–
d
dua
ada
Abad
f
fakir
kafan
maaf
g
guna
tiga
gudeg
h
hari
saham
tuah
j
jalan
manja
mikraj
k
kami
paksa
politik
–
rakyat*
bapak*
l
lekas
alas
akal
m
maka
kami
diam
n
nama
tanah
daun
p
pasang
apa
siap
q**
Quran
status-quo
Taufiq
r
raih
bara
putar
s
sampai
asli
tangkas
t
tali
mata
rapat
v
varia
lava
–
w
wanita
hawa
–
x**
xerox
–
sinar-x
y
yakin
payung
–
z
zeni
lazim
juz
Diftong
Diftong adalah vokal yang berubah kualiasnya. Dalam sistem tulisan diftong biasa dilambangkan oleh dua huruf vokal. Kedua huruf vokal itu tidak dapat dipisahkan. Bunyi /aw/ pada kata "harimau" adalah diftong, sehingga <au> pada suku kata "-mau" tidak dapat dipisahkan menjadi "ma路u" seperti pada kata "mau". Demikian pula halnya dengan deretan huruf vokal <ai> pada kata "sungai". Deretan huruf vokal itu melambangkan bunyi diftong /ay/ yang merupakan inti suku kata "-ngai".
Diftong berbeda dari deretan vokal. Tiap-tiap vokal pada deretan vokal mendapat hembusan napas yang sama atau hampir sama; kedua vokal itu termasuk dalam dua suku kata yang berbeda. Bunyi /aw/ dan /ay/ pada kata "daun" dan "main", misalnya, bukanlah diftong, karena baik [a] maupun [u] atau [i] masing-masing mendapat aksen yang (hampir) sama dan membentuk suku kata tersendiri sehingga kata "daun" dan "main" masing-masing terdiri atas dua suku kat
Contoh:
ai
/aI/
/ay/
santai, lambai, dll
au
/aw/
/aʊ/
kerbau, dll
oi
/oy/
/oI/
koboi, amboi
ei[butuh rujukan]
/eI/
Mei, arbei, survei, dll
Klaster
Bunyi kluster/ konsonan rangkap(dua atau lebih) merupakan bagian dari struktur fonetis atau fonotaktis yang disadari oleh penuturnya.Oleh karena itu,pengucapan pun harus sesuai dengan struktur fonetis tersebut.Sebab,kalau salah pengucapan akan berdampak pada pembedaan makna.
Kluster dalam bahasa indonesia sebagai akibat pengaruh stuktur fonetis unsur serapan.Namun,pada umumnya kluster bahasa indonesia seputar kombinasi berikut:
1. Jika Kluster terdiri atas dua kontoid,yang berlaku adalah:
kontoid pertama hanyalah sekitar [p],[b],[k]
kontoid kedua hanyalah sekitar [l],[r],[w]
Contoh:
[p] pada [pleonasme] [gr] pada [grafik’]
[b] pada [gamblan] [fr] pada [frustasi
[k] pada [klinik] [sr] pada [pasrah]
2. Jika kluster terdiri atas tiga kontoid,yang berlaku adalah:
1.kontoid pertama selalu[s]
2.kontoid kedua[t] atau[p]
3.kontoid ketiga [r] atau[l]
Contoh:
[str] pada [strategi]
[spr] pada [sprinter]
[skr] pada [skripsi]
[skl] pada [sklerosis]
2) Sebutkan alat-alat ucap fonetik artikulatoris berikut!
Lung
Lungs atau Paru-paru mempunyai tugas bersama dengan diafragma untuk menghembuskan udara ke luar sehingga menimbulkan bunyi bahasa. Paru-paru biasa disebut sebagai motor penggerak alat bicara.
Larynx
Larynx atau pangkal tenggorokan Di dalam alert ini terdapat pita suara (vocal cord) yang melintang dari arah depan ke belakang. Dengan demikian fungsi alat ini ialah untuk meneruskan aliran udara yang berhembus dari paru-paru ke faring.
Tongue
Tongue atau Lidah merupakan salah satu artikulator yang sangat penting di dalam proses pembentukan bunyi bahasa. Pentingnya lidah ini bisa dilihat dari bunyi yang dihasilkannya bisa berupa vokal dan, konsonan. Vokal dihasilkan oleh gerak perpindahan posisi lidah tanpa bersentuhan tiengan titik artikulasi. Jika gerak-gerak perpindahan posisi ini bersentuhan dengan titik artikulasi, maka akan menghasilkan bunyi konsonan.
Lip
Lip atau bibir Ada beberapa bunyi bahasa yang dihasilkan oleh sentuhan baik secara langsung atau tidak oleh bibir manusia. Bunyi [p, b] terjadi karena sentuhan antara bibir bawah dengan bibir atas sehingga aliran udara tertahan sebentar. Selanjutnya aliran udara tersebut dihembuskan sampai terdengarnya bunyi tersebut. Bunyi [p,b] dalam fonetik disebut bunyi bilabial, sebab terjadi karena sentuhan kedua bibir yaitu bibir atas dan bibir bawah. Selain itu, kedua bunyi itu dapat dinamai stop bilabial
Soft palase (velum)
Soft palase (velum) atau Langit-Langit Lunak (Venum), anak tekak (uvula) dan pangkal lidah (dorsum)Velum atau langit-langit lunak dan bagian ujungnya yang disebut uvula (anak tekak) dapat turun naik untuk mengatur arus udara keluar masuk melalui rongga hidung atau rongga mulut.Uvula akan merapat kedinding faring kalau arus udara keluar melalui rongga mulut, dan akan menjauh dari dinding faring kalau arus udara keluar melalui rongga hidung.Bunyi yang dihasilkan kalau udara keluar melalui rongga hidung disebut bunyi nasal dan kalau udara keluar melalui rongga mulut disebut oral.Bunyi yang dihasilkan dengan velum sebagai artikulator pasif dan dorsum sebagai artikulator aktif disebut bunyi dorsovelar, dari gabungan kata dorsum dan velum.Sedangkan yang dihasilkan oleh uvula disebut bunyi uvular.
Hard palatc
Hard palatc atau Langit-Langit keras (palatum), ujung lidah (apeks), dan daun lidah (laminnum) Dalam pembentukan bunyi-bunyi bahasa, langit-langit keras (palatum) berlaku sebagai pasif (artikulator yang diam, tidak bergerak) dan yang menjadi artikulator aktifnya adalah ujung lidak (apeks) atau daun lidah (laminum).Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh palatum dan apeks disebut bunyi apikopalatal.Sedangkanyang dihasilakan oleh palatum dana laminum disebut bunyi laminopalatal.
Teeth
Teeth atau Gigi (dentum), Ujung lidah (apeks), dan bibir (labium) Dalam produksi bunyi bahasa, gigi atas dapat berperan sebagai artikulator pasif, yang menjadi artikulator aktifnya adalah apeks atau bibir bawah.Bunyi yang dihasilkan oleh gigi atas dan apeks disebut bunyi apikodental dan yang dihasilakan oleh gigi atasa dan bibir bawah disebut bunyi labiodental.Dalam hal ini ada juga bunyi interdental dimana apeks sebagai artikulator aktif berada diantara gifi atas dan gigi bawah yang menjadi artikulator pasifnya.
Nostril
Nostril atau Bunyi bahasa yang dihasilkan melalui rongga hidung disebut bunyi nasal.Bunyi nasal ini dihasilakan dengan cara menutup rapat-rapat arus udara dirongga mulut, dan menyalurkan keluar melalui rongga hidung.Yang ada dalam bahasa indonesia adalah bunyi nasal bilabial, bunyi nasal apikeolveaolar bunyi nasal laminopalatal, dan bunyi nasal dorsovelar.
Pharyngeal cavity
Fungsi alat ini yang utama ialah meneruskan aliran udara dari Pita suara. Akan tetapi alat ini bisa membentuk bunyi bahasa hamzah setelah bersentuhan dengar akar lidah (radik) sehingga bunyi senacam ini disebut bunyi faringal.
Oral (cr buccal) cavity
Oral (cr buccal) cavity atau Rongga mulut dengan kedua belah bibir (atas dan bawah) berperan dalan pembentukan bunyi vokal.kalau bentuk mulut memundar maka akan dihasilkan bunyi vokal bundar atau bulat.kalau bentuk mulut tidak bundar atau melebar akan dihasilkan bunyi vokal tidak bundar.Sebagai umum bunyi yang dihasilkan dirongga mulut disebut bunyi oral, sebagai lawan bunyi nasal yang dihasilkan melalui rongga hidung.
Esophagus
Di dalam alert ini terdapat pita suara (vocal cord) yang melintang dari arah depan ke belakang. Dengan demikian fungsi alat ini ialah untuk meneruskan aliran udara yang berhembus dari paru-paru ke faring.
`Trachea
Jaw
Nisal cavity
3) Jelaskan alat-alat bicara berikut ini menghasilkan huruf apa saja?
Windpipe (to ungs)
: p, b, t, d, j, g, k, c.
Vokal cerdas (glottal)
: m, n, ny, ng, b, j, g, v, z, l, p, t, c, k, f, Kh, h, s, sy, r.
Tugue
: r
Lips (bila bial)
: w, y
Lip+teeh
: f, w.
(Labio. Dental)
: t, z, s
Hard palate (paatal)
: d, n, I, r, c, j, ny, sy, y.
Soft palate (velar)
: g, k, ng, kh.
Oesophagus (to stomach)
: h,a,o,u
Uvula (uvular)
: k
Paharynxor throat(pharyngeal)
: kh,ke,k
1.Jelaskan maksud dari kata-kata berikut dengan disertai contoh:
Fonem
Alofon
Grafem
Fonetik
Fonemik
Vokal
Konsonan
Diftong
Klaster
2.Sebutkan alat-alat ucap fonetik artikulatoris berikut!
3.Jelaskan alat-alat bicara berikut ini menghasilkan huruf apa saja?
Jelaskan maksud dari kata-kata berikut dengan disertai contoh:
Fonem
Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya. Dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring: /.../.
/p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan arti.
Contoh:
pola — /pola/ : bola — /bola/
parang — /paraŋ/ : barang — /baraŋ/
peras — /pɘras/ : beras — /bɘras/
Alofon
Alofon adalah pembedaan realisasi pelafazanfonem karena posisi yang berbeda dalam kata.
Contoh:
Misalkan fonem /b/ dalam bahasa Indonesia dilafazkan pada posisi awal ("besar") dan tengah ("kabel") berbeda dengan fonem ini pada posisi akhir ("jawab").
Grafem
Grafem (bahasa Yunani: γράφω, gráphō, "menulis") adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara.
Contoh:
grafem antara lain adalah huruf alfabet, aksara Tionghoa, angka, tanda baca, serta simbol dari sistem penulisan lain. Satu grafem dapat dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan yang memetakan beberapa grafem untuk satu fonem (misalnya grafem <n> dan <g> untuk fonem /ŋ/) atau sebaliknya, satu grafem untuk beberapa fonem (misalnya grafem <e> untuk fonem /e/ dan /ə/).
Fonetik
Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (langue).[1] Ilmu fonetik meyelidiki bunyi dari sudut pandang tuturan atau ujaran (parole).[1] Di sisi lain fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan mempelajari sistem fonetikaBersuara dapat berarti proses artikulatoris di mana pita suara bergetar. Dalam tingkat artikulastoris, suatu bunyi yang bersuara adalah bunyi yang terjadi karena getaran pita suara, sedangkan bunyi nirsuara tidak demikian.
Dalam komunikasi tertulis (tulisan), suatu perbedaan antara bunyi bersuara dan nirsuara dapat dilambangkan dengan huruf, entah sebagai alfabet atau abjad (satu lambang untuk satu fonem), atau silabis (satu lambang untuk satu suku kata). Dalam alfabet maupun abjad, bunyi bersuara dan nirsuara juga dapat dilambangkan dengan dwihuruf (digraf), contoh dalam bahasa Inggris pressure dan pleasure, di mana huruf s melambangkan konsonan pasca-alveolar (pertemuan lidah dengan pangkal gusi) bersuara, sedangkan dwihuruf ss melambangka konsonan pasca-alveolar nirsuara. Kadangkala, satu dwihuruf dapat melambangkan dua fonem bersuara dan nirsuara sekaligus, contohnya th dalam bahasa Inggris.
Contoh perbedaan bunyi bersuara dan nirsuara
Letak artikulasi
Bahasa
Penyuaraan
Bersuara
Nirsuara
Bibir atas dan bawah
Indonesia
Bakar
Pakar
Bibir dengan gigi atas
Inggris
Van
Fan
Gigi dengan ujung lidah
Inggris
Thy
Thigh
Pangkal gigi dengan ujung lidah
Inggris
Zip
Sip
Lidah dengan langit-langit lembut
Indonesia
Gas
Kas
Fonemik
Fonemik adalah ilmu yang mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Pada dasarnya, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
Contoh:
b
a
b
i
‘binatang berkaki empat’
↓
↓
p
a
p
i
sebutan lain untuk ayah
Pada contoh di atas, kata babi memiliki dua konsonan [b] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata papi memiliki konsonan [p] sebagai awal suku kata pertama dan keduanya. Selain kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan bunyi [b] dan [p] pada posisi/urutan yang sama dapat mengubah makna kata, inilah yang dikaji oleh fonemik.
Vokal`
Vokal atau huruf hidup (dalam fonetik) adalah suara di dalam bahasa lisan yang dicirikhaskan dengan pita suara yang terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul di atas glotis. Vokal kontras dengan konsonan yang dicirikhaskan dengan penutupan satu atau lebih titik artikulasi di sepanjang rongga suara.Sebuah vokal dipandang sebagai silabik. Suara yang terbuka yang mirip dengan vokal, tetapi tidak silabik disebut semivokal.
Posisi lidah untuk ucapan vokal
Vokal membentuk inti atau puncak dari suku kata di dalam semua bahasa, di mana konsonan membentuk awal suku kata dan (di bahasa yang mempunyainya) akhir suku kata. Namun, beberapa bahasa memperbolehkan suara yang lain menjadi inti dari suku kata,
contoh:
silabik di dalam kata Bahasa Inggristable [te.bl]`
` (meja) atau r di dalam kata Bahasa Serbiavrba [vr.ba] (jerungkau).
Huruf vokal dalam bahasa Indonesia: a, e, i, o, dan u
Konsonan
Konsonan atau huruf mati adalah fonem yang bukan vokal dan dengan kata lain direalisasikan dengan obstruksi. Jadi aliran udara yang melewati mulut dihambat pada tempat-tempat artikulasi.
Contoh:
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Konsonan
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
b
bahasa
sebut
adab
c
cakap
kaca
–
d
dua
ada
Abad
f
fakir
kafan
maaf
g
guna
tiga
gudeg
h
hari
saham
tuah
j
jalan
manja
mikraj
k
kami
paksa
politik
–
rakyat*
bapak*
l
lekas
alas
akal
m
maka
kami
diam
n
nama
tanah
daun
p
pasang
apa
siap
q**
Quran
status-quo
Taufiq
r
raih
bara
putar
s
sampai
asli
tangkas
t
tali
mata
rapat
v
varia
lava
–
w
wanita
hawa
–
x**
xerox
–
sinar-x
y
yakin
payung
–
z
zeni
lazim
juz
Diftong
Diftong adalah vokal yang berubah kualiasnya. Dalam sistem tulisan diftong biasa dilambangkan oleh dua huruf vokal. Kedua huruf vokal itu tidak dapat dipisahkan. Bunyi /aw/ pada kata "harimau" adalah diftong, sehingga <au> pada suku kata "-mau" tidak dapat dipisahkan menjadi "ma路u" seperti pada kata "mau". Demikian pula halnya dengan deretan huruf vokal <ai> pada kata "sungai". Deretan huruf vokal itu melambangkan bunyi diftong /ay/ yang merupakan inti suku kata "-ngai".
Diftong berbeda dari deretan vokal. Tiap-tiap vokal pada deretan vokal mendapat hembusan napas yang sama atau hampir sama; kedua vokal itu termasuk dalam dua suku kata yang berbeda. Bunyi /aw/ dan /ay/ pada kata "daun" dan "main", misalnya, bukanlah diftong, karena baik [a] maupun [u] atau [i] masing-masing mendapat aksen yang (hampir) sama dan membentuk suku kata tersendiri sehingga kata "daun" dan "main" masing-masing terdiri atas dua suku kat
Contoh:
ai
/aI/
/ay/
santai, lambai, dll
au
/aw/
/aʊ/
kerbau, dll
oi
/oy/
/oI/
koboi, amboi
ei[butuh rujukan]
/eI/
Mei, arbei, survei, dll
Klaster
Bunyi kluster/ konsonan rangkap(dua atau lebih) merupakan bagian dari struktur fonetis atau fonotaktis yang disadari oleh penuturnya.Oleh karena itu,pengucapan pun harus sesuai dengan struktur fonetis tersebut.Sebab,kalau salah pengucapan akan berdampak pada pembedaan makna.
Kluster dalam bahasa indonesia sebagai akibat pengaruh stuktur fonetis unsur serapan.Namun,pada umumnya kluster bahasa indonesia seputar kombinasi berikut:
1. Jika Kluster terdiri atas dua kontoid,yang berlaku adalah:
kontoid pertama hanyalah sekitar [p],[b],[k]
kontoid kedua hanyalah sekitar [l],[r],[w]
Contoh:
[p] pada [pleonasme] [gr] pada [grafik’]
[b] pada [gamblan] [fr] pada [frustasi
[k] pada [klinik] [sr] pada [pasrah]
2. Jika kluster terdiri atas tiga kontoid,yang berlaku adalah:
1.kontoid pertama selalu[s]
2.kontoid kedua[t] atau[p]
3.kontoid ketiga [r] atau[l]
Contoh:
[str] pada [strategi]
[spr] pada [sprinter]
[skr] pada [skripsi]
[skl] pada [sklerosis]
2) Sebutkan alat-alat ucap fonetik artikulatoris berikut!
Lung
Lungs atau Paru-paru mempunyai tugas bersama dengan diafragma untuk menghembuskan udara ke luar sehingga menimbulkan bunyi bahasa. Paru-paru biasa disebut sebagai motor penggerak alat bicara.
Larynx
Larynx atau pangkal tenggorokan Di dalam alert ini terdapat pita suara (vocal cord) yang melintang dari arah depan ke belakang. Dengan demikian fungsi alat ini ialah untuk meneruskan aliran udara yang berhembus dari paru-paru ke faring.
Tongue
Tongue atau Lidah merupakan salah satu artikulator yang sangat penting di dalam proses pembentukan bunyi bahasa. Pentingnya lidah ini bisa dilihat dari bunyi yang dihasilkannya bisa berupa vokal dan, konsonan. Vokal dihasilkan oleh gerak perpindahan posisi lidah tanpa bersentuhan tiengan titik artikulasi. Jika gerak-gerak perpindahan posisi ini bersentuhan dengan titik artikulasi, maka akan menghasilkan bunyi konsonan.
Lip
Lip atau bibir Ada beberapa bunyi bahasa yang dihasilkan oleh sentuhan baik secara langsung atau tidak oleh bibir manusia. Bunyi [p, b] terjadi karena sentuhan antara bibir bawah dengan bibir atas sehingga aliran udara tertahan sebentar. Selanjutnya aliran udara tersebut dihembuskan sampai terdengarnya bunyi tersebut. Bunyi [p,b] dalam fonetik disebut bunyi bilabial, sebab terjadi karena sentuhan kedua bibir yaitu bibir atas dan bibir bawah. Selain itu, kedua bunyi itu dapat dinamai stop bilabial
Soft palase (velum)
Soft palase (velum) atau Langit-Langit Lunak (Venum), anak tekak (uvula) dan pangkal lidah (dorsum)Velum atau langit-langit lunak dan bagian ujungnya yang disebut uvula (anak tekak) dapat turun naik untuk mengatur arus udara keluar masuk melalui rongga hidung atau rongga mulut.Uvula akan merapat kedinding faring kalau arus udara keluar melalui rongga mulut, dan akan menjauh dari dinding faring kalau arus udara keluar melalui rongga hidung.Bunyi yang dihasilkan kalau udara keluar melalui rongga hidung disebut bunyi nasal dan kalau udara keluar melalui rongga mulut disebut oral.Bunyi yang dihasilkan dengan velum sebagai artikulator pasif dan dorsum sebagai artikulator aktif disebut bunyi dorsovelar, dari gabungan kata dorsum dan velum.Sedangkan yang dihasilkan oleh uvula disebut bunyi uvular.
Hard palatc
Hard palatc atau Langit-Langit keras (palatum), ujung lidah (apeks), dan daun lidah (laminnum) Dalam pembentukan bunyi-bunyi bahasa, langit-langit keras (palatum) berlaku sebagai pasif (artikulator yang diam, tidak bergerak) dan yang menjadi artikulator aktifnya adalah ujung lidak (apeks) atau daun lidah (laminum).Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh palatum dan apeks disebut bunyi apikopalatal.Sedangkanyang dihasilakan oleh palatum dana laminum disebut bunyi laminopalatal.
Teeth
Teeth atau Gigi (dentum), Ujung lidah (apeks), dan bibir (labium) Dalam produksi bunyi bahasa, gigi atas dapat berperan sebagai artikulator pasif, yang menjadi artikulator aktifnya adalah apeks atau bibir bawah.Bunyi yang dihasilkan oleh gigi atas dan apeks disebut bunyi apikodental dan yang dihasilakan oleh gigi atasa dan bibir bawah disebut bunyi labiodental.Dalam hal ini ada juga bunyi interdental dimana apeks sebagai artikulator aktif berada diantara gifi atas dan gigi bawah yang menjadi artikulator pasifnya.
Nostril
Nostril atau Bunyi bahasa yang dihasilkan melalui rongga hidung disebut bunyi nasal.Bunyi nasal ini dihasilakan dengan cara menutup rapat-rapat arus udara dirongga mulut, dan menyalurkan keluar melalui rongga hidung.Yang ada dalam bahasa indonesia adalah bunyi nasal bilabial, bunyi nasal apikeolveaolar bunyi nasal laminopalatal, dan bunyi nasal dorsovelar.
Pharyngeal cavity
Fungsi alat ini yang utama ialah meneruskan aliran udara dari Pita suara. Akan tetapi alat ini bisa membentuk bunyi bahasa hamzah setelah bersentuhan dengar akar lidah (radik) sehingga bunyi senacam ini disebut bunyi faringal.
Oral (cr buccal) cavity
Oral (cr buccal) cavity atau Rongga mulut dengan kedua belah bibir (atas dan bawah) berperan dalan pembentukan bunyi vokal.kalau bentuk mulut memundar maka akan dihasilkan bunyi vokal bundar atau bulat.kalau bentuk mulut tidak bundar atau melebar akan dihasilkan bunyi vokal tidak bundar.Sebagai umum bunyi yang dihasilkan dirongga mulut disebut bunyi oral, sebagai lawan bunyi nasal yang dihasilkan melalui rongga hidung.
Esophagus
Di dalam alert ini terdapat pita suara (vocal cord) yang melintang dari arah depan ke belakang. Dengan demikian fungsi alat ini ialah untuk meneruskan aliran udara yang berhembus dari paru-paru ke faring.
`Trachea
Jaw
Nisal cavity
3) Jelaskan alat-alat bicara berikut ini menghasilkan huruf apa saja?
Windpipe (to ungs)
: p, b, t, d, j, g, k, c.
Vokal cerdas (glottal)
: m, n, ny, ng, b, j, g, v, z, l, p, t, c, k, f, Kh, h, s, sy, r.
Tugue
: r
Lips (bila bial)
: w, y
Lip+teeh
: f, w.
(Labio. Dental)
: t, z, s
Hard palate (paatal)
: d, n, I, r, c, j, ny, sy, y.
Soft palate (velar)
: g, k, ng, kh.
Oesophagus (to stomach)
: h,a,o,u
Uvula (uvular)
: k
Paharynxor throat(pharyngeal)
: kh,ke,k
Comments
Post a Comment